SUBSTANSI BERQURBAN DALAM ISLAM
Oleh. KH. Ahmad Bisyri Syakur, Lc., MA.
Qurban berarti Kedekatan. Qurban
adalah ibadah yang akan mendekatkan seorang manusia muslim kepada Alloh Robbul
’Aalamiin dengan cara menyembelih hewan tertentu, yaitu: Kambing, Sapi/Kerbau
dan Unta pada hari dan waktu tertentu.
Dalam Bahasa Hadist berqurban,
disebut dengan _(ihroqud-dam),_ yaitu: Menumpahkan darah hewan pada hari Raya
'Idul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyriq setelahnya.
Dengan demikian bisa kita
fahami, bahwa Nilai ibadahnya terjadi pada saat Penyembelihan dan Penumpahan
darah hewan tersebut.
Penyembelihan Qurban memiliki
nilai plus dari pada penyembelihan non qurban sebelum Sholat 'Ied atau setelah
hari Tasyriq.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan
dan menegaskan bahwa pekerjaan yang paling disukai oleh Alloh SWT dari hambanya
pada hari Raya 'Idul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyriq adalah Menyembelih Hewan
Qurban.
QURBAN ADALAH KETAATAN MURNI
Melaksanakan perintah
penyembelihan hewan qurban pada hakekatnya adalah ketaatan murni yang akan
mengangkat pelakunya lebih mulia dan terhormat di sisi Alloh SWT.
Dengan berqurban berarti berani mengorbankan
kepentingan pribadi dan Berani kehilangan syahwat duniawi untuk mendapatkan
yang lebih besar dari ganjaran ukhrawi.
Ibadah Qurban adalah Upaya
meneladani ketaatan murni Nabi Ibrahim as., Bapak para Nabi yang telah diutus
untuk memberikan Keteladanan Nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bagi semua
manusia dari masa ke masa dari berbagai etnisnya.
Nabi Ibrahim as. tidak ragu
untuk menjalankan perintah Alloh SWT. Nabi Ibrahim as tidak memprotes dan tidak
menolak kebijakan perintah penyembelihan puteranya sendiri.
Nabi Ibrahim as. tidak menanyakan “kenapa harus
putera saya yang disembelih?”.
Nabi Ibrahim as. tidak berburuk sangka dengan
perintah tersebut.
Nabi Ibrahim as. tetap yakin akan kebesaran Alloh
SWT .
Nabi Ibrahim as. yakin dengan keadilan Alloh SWT.
Mari kita bercermin kepada Nabi Ibrahim as.
Adakah kita telah memiliki ketaatan murni seperti
Nabi Ibrahim as.?.
Kenapa kita sering mempertanyakan manfaat dan
hikmah dari suatu perintah dalam Islam ?.
Kenapa banyak muslim yang ragu dengan perintah
jihad, perintah puasa, perintah zakat, bahkan meragukan perintah menyembelih
Hewan Qurban ?
Dan kenapa banyak muslim yang mempertanyakan
keadilan Alloh SWT dalam perintah pembagian harta waris dalam sebuah keluarga
?.
Nabi Ibrahim as. memahami bahwa ia akan kehilangan
buah hati yang dicintainya (Nabi Ismail), jika Perintah Penyembelihan
dilaksanakan…. namun ia tetap yakin, bahwa Alloh SWT lebih menyayangi Ismail
dari pada dirinya sendiri.
Nabi Ibrahim as. sadar bahwa perintah Alloh SWT
untuk menyembelih puteranya adalah bertentangan dengan kepentingan
pribadinya….. namun ia yakin, bahwa Alloh SWT tidak akan menyia-nyiakan
ketaatannya.
Mari kita merenung….
Kenapa kita sering mengakhirkan perintah Sholat
pada saat waktu Sholat itu bertabrakan dengan kepentingan pribadi kita ?.
Banyak kaum Muslimin yang mengakhirkan Sholat
subuhnya, karena tidak ingin kehilangan nikmatnya tidur... Banyak kaum Muslimin
yang tetap berjual beli saat azan jum’at berkumandang, karena tidak ingin
pelanggannya berpindah kepada pedagang lain ?.
Saudaraku…
Alloh SWT itu Maha Bijaksana, Maha Mengerti akan
kepentingan Pribadi setiap orang diantara kita.
Alloh SWT tidak akan merampas kepentingan pribadi
kita dengan memberikan perintah atau larangan yang bertentangan dengan
kepentingan pribadi tersebut.
Alloh SWT hanya ingin menguji kadar ketaatan setiap
manusia itu ?.
Adakah mereka taat dan loyal terhadap perintah dan
larangan Alloh SWT ?.
Jika Alloh SWT melihat ketulusan loyalitas
seseorang terhadap perintah dan larangan-Nya… maka Alloh SWT akan mengganti
dengan yang lebih besar dari kepentingan pribadi seseorang yang hilang akibat
loyalitas kepada-Nya.
Sekarang…
Mari kita kembali kepada kisah Penyembelihan yang
dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. terhadap Ismail.
Apakah Ismail terbunuh dalam penyembelihan itu?.
Jawabannya : Tidak... Kenapa ?
Karena Alloh SWT menjaganya dan menggantikan posisi
baring Ismail dengan seekor hewan Qurban besar dan bagus.
Bagaimana itu bisa terjadi? Jawabannya: Itulah
kebesaran dan kekuasaan serta kehebatan Alloh SWT.
Alloh SWT hanya menguji Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Alloh SWT tidak akan menzholimi hamba-Nya.
Alloh SWT menjaga hamba-hambanya yang sholeh dan
taat serta loyal kepada-Nya.
BERQURBAN ADALAH BERAKHLAK MULIA
Ibadah Qurban, pada hakekatnya adalah Meneladani
akhlak mulia sosok Nabi Ismail as.
Mari kita lihat dan perhatikan sosok Nabi Ismail
yang masih remaja dan sangat belia...
Nabi Ismail adalah sosok :
- Remaja yang memiliki jiwa dewasa,
- Remaja yang memiliki hati yang lapang untuk
menjalankan semua perintah Alloh SWT.
- Remaja yang tidak cengeng,
- Remaja yang tidak banci,
- Remaja yang tidak mbalelo yang selalu terombang-ambing dalam pergaulan,
- Remaja yang berani berkorban untuk Alloh SWT.
- Remaja yang berfikiran bersih dan jernih.
- Remaja yang taat dan santun terhadap Orang
Tuanya.
Adakah Putra dan Putri kita di Zaman Modern ini
yang mau mencontoh sikap mental dan akhlak Nabi Ismail as, putera Nabi Ibrahim
as. ?
Adakah kita sebagai Orang Tua mau memperhatikan
perkembangan jiwa dan mental serta akhlak remaja-remaja kita ?
Jika kita mau peduli dengan Anak-anak Remaja kita
sekarang ini, maka kita tidak lagi melihat tawuran pelajar di jalan-jalan kota
besar.
Jika kita menyayangi para Remaja-remaja masa kini,
maka kita tidak akan melihat para Remaja Modern menjadi Pengedar dan Pemakai
Narkoba.
Jika kita mau mendidik Akhlak Remaja kita, maka
tidak akan ada lagi Remaja yang berzina dan berbuat mesum di tempat-tempat
terbuka.
Kebobrokan Mental dan Moral Remaja sekarang adalah
Kesalahan dan Dosa para Orang Tua dan Remaja itu sendiri.
Kita menyaksikan di Zaman Sekarang:
- Remaja yang membakar Orang Tuanya sendiri.
- Remaja yang membuat Resah lingkungannya.
- Remaja yang mempraktekan adegan porno di depan
kamera handphone mereka dan menyebarkannya.
Wahai Para Remaja….
Bertaubatlah kalian kepada Alloh SWT, Kembalilah
kepada Fitroh Kemanusiaan kalian. Jadilah manusia-manusia terhormat dalam
kehidupan ini, jangan menghinakan diri kalian sendiri. Sesungguhnya Alloh SWT
Maha Penerima Taubat. Contohlah Akhlak Mulia Nabi Ismail as., Remaja yang
tangguh dan berkualitas.
BERQURBAN ADALAH BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLOH SWT.
Kalau kita mau berfikir jernih, maka kita akan
dapatkan diri kita, tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan perintah
penyembelihan Qurban.
Hal itu dikarenakan bahwa, tidak ada nikmat yang
kita rasakan, kecuali pemberian dari Alloh SWT.
Kita lahir ke dunia adalah nikmat,
Kita tumbuh dewasa adalah nikmat,
Kita dapat mencerna ilmu pengetahuan adalah nikmat,
Kita dapat memiliki harta benda adalah nikmat,
Kita dapat memiliki rumah, memiliki keluarga…dan
segalanya, semua itu adalah nikmat dari Alloh SWT.
Bagaimana mungkin kita pantas menolak Perintah Penyembelihan
Hewan Qurban dengan sedikit harta dari pemberian Alloh SWT yang begitu besar
tersebut.
Dengan Berqurban, berarti kita bersyukur atas
segala nikmat Alloh SWT kepada kita, kita tunjukkan nikmat-Nya di hadapan
manusia.
Dia-lah yang Maha Kaya, yang Maha Memiliki
segalanya, yang dapat memberi nikmat dan dapat pula menarik kembali nikmat
tersebut.
Alloh SWT. menjanjikan bagi mereka yang bersyukur,
untuk menambahkan nikmat-Nya dan Alloh SWT mengancam mereka yang kufur, untuk
mencabut kembali nikmat tersebut.
Kita yakin, bahwa dengan Berqurban kita telah
menunjukkan kesyukuran kita kepada Alloh SWT.
Kita juga harus yakin, bahwa Alloh SWT pasti akan
menambahkan berbagai nikmatnya kepada diri kita semua...
آمِيْن...
آمِيْن... آمِيْن... يَارَبَّ اْلعَالَمِيْن.
2 komentar:
Mantap nih blognya
http://bawahappyaja.blogspot.com
Bawa Happy Aja
http://bawahappyaja.blogspot.com
Posting Komentar