Blog Sofyan

Ahlan Wa Sahlan Wilujeng Sumping Welcome di Blog Muhamad Sofyan Semoga bermanfaat

Qurban

SUBSTANSI BERQURBAN DALAM ISLAM

Oleh. KH. Ahmad Bisyri Syakur, Lc., MA.

Qurban berarti Kedekatan. Qurban adalah ibadah yang akan mendekatkan seorang manusia muslim kepada Alloh Robbul ’Aalamiin dengan cara menyembelih hewan tertentu, yaitu: Kambing, Sapi/Kerbau dan Unta pada hari dan waktu tertentu.
Dalam Bahasa Hadist berqurban, disebut dengan _(ihroqud-dam),_ yaitu: Menumpahkan darah hewan pada hari Raya 'Idul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyriq setelahnya.
Dengan demikian bisa kita fahami, bahwa Nilai ibadahnya terjadi pada saat Penyembelihan dan Penumpahan darah hewan tersebut.
Penyembelihan Qurban memiliki nilai plus dari pada penyembelihan non qurban sebelum Sholat 'Ied atau setelah hari Tasyriq.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan dan menegaskan bahwa pekerjaan yang paling disukai oleh Alloh SWT dari hambanya pada hari Raya 'Idul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyriq adalah Menyembelih Hewan Qurban.

QURBAN ADALAH KETAATAN MURNI


Melaksanakan perintah penyembelihan hewan qurban pada hakekatnya adalah ketaatan murni yang akan mengangkat pelakunya lebih mulia dan terhormat di sisi Alloh SWT.
Dengan berqurban berarti berani mengorbankan kepentingan pribadi dan Berani kehilangan syahwat duniawi untuk mendapatkan yang lebih besar dari ganjaran ukhrawi.

Ibadah Qurban adalah Upaya meneladani ketaatan murni Nabi Ibrahim as., Bapak para Nabi yang telah diutus untuk memberikan Keteladanan Nilai-nilai kemanusiaan yang luhur bagi semua manusia dari masa ke masa dari berbagai etnisnya.

Nabi Ibrahim as. tidak ragu untuk menjalankan perintah Alloh SWT. Nabi Ibrahim as tidak memprotes dan tidak menolak kebijakan perintah penyembelihan puteranya sendiri.

Nabi Ibrahim as. tidak menanyakan “kenapa harus putera saya yang disembelih?”.

Nabi Ibrahim as. tidak berburuk sangka dengan perintah tersebut.

Nabi Ibrahim as. tetap yakin akan kebesaran Alloh SWT .

Nabi Ibrahim as. yakin dengan keadilan Alloh SWT.

Mari kita bercermin kepada Nabi Ibrahim as.

Adakah kita telah memiliki ketaatan murni seperti Nabi Ibrahim as.?.
Kenapa kita sering mempertanyakan manfaat dan hikmah dari suatu perintah dalam Islam ?.
Kenapa banyak muslim yang ragu dengan perintah jihad, perintah puasa, perintah zakat, bahkan meragukan perintah menyembelih Hewan Qurban ?
Dan kenapa banyak muslim yang mempertanyakan keadilan Alloh SWT dalam perintah pembagian harta waris dalam sebuah keluarga ?.

Nabi Ibrahim as. memahami bahwa ia akan kehilangan buah hati yang dicintainya (Nabi Ismail), jika Perintah Penyembelihan dilaksanakan…. namun ia tetap yakin, bahwa Alloh SWT lebih menyayangi Ismail dari pada dirinya sendiri.

Nabi Ibrahim as. sadar bahwa perintah Alloh SWT untuk menyembelih puteranya adalah bertentangan dengan kepentingan pribadinya….. namun ia yakin, bahwa Alloh SWT tidak akan menyia-nyiakan ketaatannya.

Mari kita merenung….

Kenapa kita sering mengakhirkan perintah Sholat pada saat waktu Sholat itu bertabrakan dengan kepentingan pribadi kita ?.

Banyak kaum Muslimin yang mengakhirkan Sholat subuhnya, karena tidak ingin kehilangan nikmatnya tidur... Banyak kaum Muslimin yang tetap berjual beli saat azan jum’at berkumandang, karena tidak ingin pelanggannya berpindah kepada pedagang lain ?.

Saudaraku…
Alloh SWT itu Maha Bijaksana, Maha Mengerti akan kepentingan Pribadi setiap orang diantara kita.

Alloh SWT tidak akan merampas kepentingan pribadi kita dengan memberikan perintah atau larangan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi tersebut.

Alloh SWT hanya ingin menguji kadar ketaatan setiap manusia itu ?.

Adakah mereka taat dan loyal terhadap perintah dan larangan Alloh SWT ?.

Jika Alloh SWT melihat ketulusan loyalitas seseorang terhadap perintah dan larangan-Nya… maka Alloh SWT akan mengganti dengan yang lebih besar dari kepentingan pribadi seseorang yang hilang akibat loyalitas kepada-Nya.

Sekarang…
Mari kita kembali kepada kisah Penyembelihan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. terhadap Ismail.

Apakah Ismail terbunuh dalam penyembelihan itu?.

Jawabannya : Tidak... Kenapa ?

Karena Alloh SWT menjaganya dan menggantikan posisi baring Ismail dengan seekor hewan Qurban besar dan bagus.

Bagaimana itu bisa terjadi? Jawabannya: Itulah kebesaran dan kekuasaan serta kehebatan Alloh SWT.

Alloh SWT hanya menguji Nabi Ibrahim dan Nabi  Ismail.

Alloh SWT tidak akan menzholimi hamba-Nya.

Alloh SWT menjaga hamba-hambanya yang sholeh dan taat serta loyal kepada-Nya.

BERQURBAN ADALAH BERAKHLAK MULIA

Ibadah Qurban, pada hakekatnya adalah Meneladani akhlak mulia sosok Nabi Ismail as.

Mari kita lihat dan perhatikan sosok Nabi Ismail yang masih remaja dan sangat belia...

Nabi Ismail adalah sosok :
- Remaja yang memiliki jiwa dewasa,
- Remaja yang memiliki hati yang lapang untuk menjalankan semua perintah Alloh SWT.
- Remaja yang tidak cengeng,
- Remaja yang tidak banci,
- Remaja yang tidak mbalelo yang  selalu terombang-ambing dalam pergaulan,
- Remaja yang berani berkorban untuk Alloh SWT.
- Remaja yang berfikiran bersih dan jernih.
- Remaja yang taat dan santun terhadap Orang Tuanya.

Adakah Putra dan Putri kita di Zaman Modern ini yang mau mencontoh sikap mental dan akhlak Nabi Ismail as, putera Nabi Ibrahim as. ?

Adakah kita sebagai Orang Tua mau memperhatikan perkembangan jiwa dan mental serta akhlak remaja-remaja kita ?

Jika kita mau peduli dengan Anak-anak Remaja kita sekarang ini, maka kita tidak lagi melihat tawuran pelajar di jalan-jalan kota besar.

Jika kita menyayangi para Remaja-remaja masa kini, maka kita tidak akan melihat para Remaja Modern menjadi Pengedar dan Pemakai Narkoba.

Jika kita mau mendidik Akhlak Remaja kita, maka tidak akan ada lagi Remaja yang berzina dan berbuat mesum di tempat-tempat terbuka.

Kebobrokan Mental dan Moral Remaja sekarang adalah Kesalahan dan Dosa para Orang Tua dan Remaja itu sendiri.

Kita menyaksikan di Zaman Sekarang:
- Remaja yang membakar Orang Tuanya sendiri.
- Remaja yang membuat Resah lingkungannya.
- Remaja yang mempraktekan adegan porno di depan kamera handphone mereka dan menyebarkannya.

Wahai Para Remaja….
Bertaubatlah kalian kepada Alloh SWT, Kembalilah kepada Fitroh Kemanusiaan kalian. Jadilah manusia-manusia terhormat dalam kehidupan ini, jangan menghinakan diri kalian sendiri. Sesungguhnya Alloh SWT Maha Penerima Taubat. Contohlah Akhlak Mulia Nabi Ismail as., Remaja yang tangguh dan berkualitas.

BERQURBAN ADALAH BERSYUKUR ATAS NIKMAT ALLOH SWT.

Kalau kita mau berfikir jernih, maka kita akan dapatkan diri kita, tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan perintah penyembelihan Qurban.

Hal itu dikarenakan bahwa, tidak ada nikmat yang kita rasakan, kecuali pemberian dari Alloh SWT.

Kita lahir ke dunia adalah nikmat,
Kita tumbuh dewasa adalah nikmat,
Kita dapat mencerna ilmu pengetahuan adalah nikmat,
Kita dapat memiliki harta benda adalah nikmat,
Kita dapat memiliki rumah, memiliki keluarga…dan segalanya, semua itu adalah nikmat dari Alloh SWT.

Bagaimana mungkin kita pantas menolak Perintah Penyembelihan Hewan Qurban dengan sedikit harta dari pemberian Alloh SWT yang begitu besar tersebut.

Dengan Berqurban, berarti kita bersyukur atas segala nikmat Alloh SWT kepada kita, kita tunjukkan nikmat-Nya di hadapan manusia.

Dia-lah yang Maha Kaya, yang Maha Memiliki segalanya, yang dapat memberi nikmat dan dapat pula menarik kembali nikmat tersebut.

Alloh SWT. menjanjikan bagi mereka yang bersyukur, untuk menambahkan nikmat-Nya dan Alloh SWT mengancam mereka yang kufur, untuk mencabut kembali nikmat tersebut.

Kita yakin, bahwa dengan Berqurban kita telah menunjukkan kesyukuran kita kepada Alloh SWT.

Kita juga harus yakin, bahwa Alloh SWT pasti akan menambahkan berbagai nikmatnya kepada diri kita semua...

آمِيْن... آمِيْن... آمِيْن... يَارَبَّ اْلعَالَمِيْن.

2 komentar:

Bawa Happy Aja 24 November 2017 pukul 05.16  

Mantap nih blognya

http://bawahappyaja.blogspot.com

Bawa Happy Aja 24 November 2017 pukul 05.16  

Bawa Happy Aja


http://bawahappyaja.blogspot.com

Posting Komentar

Perfil

muhamad sofyan
Lihat profil lengkapku

Members