Blog Sofyan

Ahlan Wa Sahlan Wilujeng Sumping Welcome di Blog Muhamad Sofyan Semoga bermanfaat

Kitab yang menerangkan tentang bersuci | كتاب الطهارة



كتاب الطهارة
Kitab yang menerangkan tentang bersuci
Air yang boleh dipakai bersuci ada tujuh macam air[1] : air hujan[2], air laut[3], air sungai, air sumur[4], air mata air, air es, air embun. Kemudian macam macam air itu dibagi menjadi 4 bagian: 1. Suci dan mensucikan dan tidak makruh pemakaiannya air ini disebut air muthlaq  2. Air suci dan mensucikan (tapi) makruh dipakai, yaitu air yang sudah terkena panas matahari[5]  3. Air suci tapi tidak mensucikan, yaitu air musta’mal[6] dan air yang telah berubah (warna, bau atau rasanya) karena barang suci yang mencampurinya  4. Air najis[7] atau mutanajis, yaitu air yang kurang dari dua qullah/lebih tetapi berubah[8] karena najis. Dua qullah[9] adalah kira-kira 500 kati ukuran Baghdad menurut qoul yang paling shohih.



[1] Dari ketujuh air ini dapat diringkas sebagai berikut: Segala macam air yang bersumber dari bumi atau turun dari langit dapat dipakai untuk bersuci
[2] Dasarnya ayat Al-Quran surat Al-Anfal ayat 11 :      وينزل عليكم من السماء ماء ليطهركم به
 Dan Alloh menurunkan air dari langin untuk kalian bersucu dengan air itu (QS Al-Anfal : 11)
[3] عن  أبي هريرة رضي الله عنه قال : سأل رجل رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله ، إنا نركب البحر ونحمل معنا القليل من الماء فإن توضّأنا به عطشنا ، أفنتوضّأ بماء البحر ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : هو الطهور ماؤه الحلّ ميتته  (رواه الخمسة و قال الترميذ هذا حديث حسن )  
Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh r.a. : sesorang bertanya kepada Rosululloh SAW “ ya Rosul, kami naik perahu dan hanya membawa sedikit air, bila air itu kami pakai berwudhu, maka kami akan kehausan, lantas apakah kami boleh berwudhu dengan air laut?” rosul menjawab :  laut itu suci airnya dan halal bangkainya ( HR. Khomsah dan Imam Tirmidzi berkata hadits ini hadits hasan )

[4] لمّا سُئل النبى عن بئر بضاعة قال الماء لا ينجسه شيء (رواه الترميذي وقال حسن)
[5] Air yang terkena panas matahari langsung, yang berada di dalam wadah yang terbuat dari bahan yang apabila bahan tersebut dipukul maka akan penyok seperti alumunium. Akan tetapi ini berlaku di daerah yang panasnya sudah sangat panas seperti di yaman. Jika tetap menggunakan air ini untuk bersuci, biasanya akan menyebabkan penyakit kulit( belang-belang) . Hukum kemakruhannya hanya jika dipakai untuk badan tidak makruh jika untuk pakaian.  
Air musyammas bisa hilang kemakruhannya apabila sudah tidak panas lagi airnya.  Dalil kemakruhan air musyammasy :
عن عائشة رضي الله عنها أنها شخنت ماء في الشمس فقال صلى الله عليه وسلم لها : لا تفعلي يا حميراء فإنه يورث البرص ( رواه البيهقي )
[6] Air musta’mal ada tiga jenis :
1.      Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci seperti air kopi, air teh, air susu dll.
2.     Air sedikit yang kurang dari dua qullah yang sudah dipakai untuk menghilangkan hadats
3.     Air pepohonan/buah-buahan, seperti air kelapa, air nira ( air yang keluar dari tekukan pohon kayu )
[7] Air najis terbagi 2:
1.      Air yang sudah berubah salah satu sifatnya karena najis baik sedikit airnya atau banyak tetap tidak boleh digunakan. Dalilnya : الماء لا ينجسه شيء إلا ما غلب على طعمه أو لونه أو ريحه (رواه إبن مجه و بيهقي)
2.     Air yang mengandung najis tapi sifatnya tidak berubah. Kalau sedikit dihukumi najis, kalau lebih dari dua qullah dihukumi air muthlaq.  Dalilnya : إذا كان الماء قلتين لم ينجسه شيء (رواه الخمسة) 
[8] Berubah rasa, warna dan baunya.
[9] 2 qullah sama dengan583 = 195 liter air/603 = 216 liter air

0 komentar:

Posting Komentar

Perfil

muhamad sofyan
Lihat profil lengkapku

Members