Masalah ke-51
Pembicaraan
tentang Nudbah Nakiroh Dan Isim-Isim Maushulah
Ulama kufah
berpendapat bahwasannya nudbah (mengeluh, memanggil dengan ratapan, meratapi)
dengan isim nakiroh dan isim maushulah boleh dilakukan, sedangkan ulama bashar
tidak memperbolehkannya.
Hujjah ulama
kufah yang memperbolehkan nubdah dengan isim nakiroh dan isim maushulah adalah
: “ karena isim nakiroh dengan isyaroh,
memiliki kedekatan dengan isim ma’rifat ”, contoh : واراكباه
maka nudbah isim nakiroh diperbolehkan sebagaimana nudbah dengan
isim ma’rifat. Isim maushul menjadi ma’rifat dengan silahnya sebagaimana
ma’rifatnya isim ‘alam seperti زيد dan عمر .
maka nudbah kepada kalimat yang menyerupai isim alam boleh dilakukan. Dan
hujjah mereka tentang pertimbangan ini adalah ( وا من
حفر بئر زمزماه ).
Sedangkan
ulama bashrah berpendapat bahwasannya nudbah isim nakiroh tidak dperbolehkan
karena isim nakiroh itu mubham ( samar ), tidak mengkhususkan kepada
seseorang saja, dan sedangkan tujuan penggunaan nudbah adalah nadib
(orang yang menyesal) hendak menampakkan kesusahannya atas apa yang ia sesali
agar dibantu dalam kesusahannya, sehingga dia merasa ringan dari musibah yang
menimpanya.
2 komentar:
salam.. mas ada terjemahan dari masalah 41-50 nya??
mas ada terjemahan dari masalah ke 41-50 nya???
Posting Komentar